MP3, Tebak Apa Judulnya... !

News Update :

Website

FEED SITE

From sekolahdasar.net From liputanpendidikan.blogspot.com From nq99.wordpress.com
Tampilkan postingan dengan label Istilah-Definisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Istilah-Definisi. Tampilkan semua postingan

Pengertian Link

Reposting : SDN1PJT on Senin, 04 November 2013 | 10.52

Senin, 04 November 2013

Pranala atau hipertaut  (Inggris: hyperlink) adalah sebuah acuan dalam dokumen hiperteks (hypertext) ke dokumen yang lain atau sumber lain. Seperti halnya suatu kutipan di dalam literatur. Dikombinasikan dengan sebuah jaringan data dan sesuai dengan protokol akses, sebuah komputer dapat diminta untuk memperoleh sumber yang direferensikan.
Ada beberapa cara (format) untuk menampilkan pranala pada halaman web. Sebuah embedded link (pranala yang tersimpan) adalah salah satu dari beberapa cara yang biasa digunakan: satu atau lebih dari kata-kata yang menggunakan tipe/gaya teks khusus.
       Hyperlink adalah sebuah fungsi khusus untuk menghubungkan setiap masing-masing halaman website anda satu sama lainnya atau ke website yang lain, jadi  jika pengunjung website anda sedang mengeklik suatu kata atau gambar yang mengandung hyperlink, maka ia akan diarahkan untuk menuju ke alamat URL yang ada di dalam hyperlink tersebut.
Link yang merupakan singkatan dari "hyperlink" adalah sebuah fungsi dalam HTML yang digunakan untuk memudahkan user untuk menelusuri seluruh isi atau informasi yang tersimpan dalam website bersangkutan. Link juga berguna untuk menghubungkan antar dokumen HTML. Dalam HTML, sebuah objek teks yang berupa link akan ditampilkan dengan font berwarna birustyle underline (bergaris bawah). Jika cursor mouse didekatkan pada objek yang berupa link, maka cursor akan berubah menjadi gambar tangan yang menunjuk pada link tersebut, kemudian jika sebuah link sudah pernah diakses atau dikunjungi, maka warna dari teks / objek link tersebut akan berubah menjadi ungu. dengan
Di dalam situs web biasanya anda akan melihat teks yang warnanya berbeda, bergaris bawah atau berada dalam kotak (tombol). Inilah yang disebut hyperlink atau link.Jika bagian ini diklik, anda akan dibawa ke halaman web lainnya. Kita akan mengetahui bahwa teks tersebut aktif (link) karena jika melewatkan pointer mouse di atasnya, pointer itu berubah menjadi pointing finger.  
Sumber:      

http://id.wikipedia.org/wiki/Pranala
 http://webmaster-content.blogspot.com/2007/06/cara-membuat-website-gratis-bagian-ke-2.html
http://yadicucuklauk.blogspot.com/2012/01/membuat-link-pada-html.html
http://iksan35.wordpress.com/tik-xi-ganjil/pengenalan-penelusuran-web/Hyperlink
disalin dari http://ririnnuraeni.blogspot.com/2012/05/pengertian-hyperlink-dan-apa-fungsi-nya.html
komentar | | Baca Selengkapnya...

Pengertian Belajar Menurut Para Ahli

Pengertian Belajar Menurut Para Ahli Definisi

Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari berbuatan belajar, karena belajar merupakan suatu proses, sedangkan prestasi belajar adalah hasil dari proses pembelajaran tersebut.

Bagi seorang siswa belajar merupakan suatu kewajiban. Berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam pendidikan tergantung pada proses belajar yang dialami oleh siswa tersebut.

Menurtut Logan, dkk (1976) dalam Sia Tjundjing (2001:70) belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan latihan . Senada dengan hal tersebut,

Winkel (1997:193) berpendapat bahwa belajar pada manusia dapat dirumuskan sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas.

Belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah saja, namun dapat dilakukan dimana-mana, seperti di rumah ataupun dilingkungan masyarakat. Irwanto (1997:105) berpendapat bahwa belajar merupakan proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu dan terjadi dalam jangka waktu tertentu.


Sedangkan menurut Mudzakir (1997:34) belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.

Menurut Garry and Kingsley yang dikutip oleh Sudjana (1989:5), menyatakan belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang orisinil melalui latihan-latihan dan pengalaman.

Di dalam belajar, siswa mengalami sendiri proses dari tidak tahu menjadi tahu, karena itu menurut Cronbach (Sumadi Suryabrata,1998:231) : “Belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam mengalami itu   pelajar mempergunakan pancainderanya. Pancaindera tidak terbatas hanya indera pengelihatan saja, tetapi juga berlaku bagi indera yang lain.”

Belajar dapat dikatakan berhasil jika terjadi perubahan dalam diri siswa, namun tidak semua perubahan perilaku dapat dikatakan belajar karena perubahan tingkah laku akibat belajar memiliki ciri-ciri perwujudan yang khas (Muhibbidin Syah, 2000:116) antara lain :

a. Perubahan Intensional
Perubahan dalam proses berlajar adalah karena pengalaman atau praktek yang dilakukan secara sengaja dan disadari. Pada ciri ini siswa menyadari bahwa ada perubahan dalam dirinya, seperti penambahan pengetahuan, kebiasaan dan keterampilan.

b. Perubahan Positif dan aktif
Positif berarti perubahan tersebut baik dan bermanfaat bagi kehidupan serta sesuai dengan harapan karena memperoleh sesuatu yang baru, yang lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan aktif artinya perubahan tersebut terjadi karena adanya usaha dari siswa yang bersangkutan.

Pengertian Belajar Menurut Para Ahli Definisi

c. Perubahan efektif dan fungsional
Perubahan dikatakan efektif apabila membawa pengaruh dan manfaat tertentu bagi siswa. Sedangkan perubahan yang fungsional artinya perubahan dalam diri siswa tersebut relatif menetap dan apabila dibutuhkan perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan lagi.

Berdasarkan dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan siswa untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, secara sengaja, disadari dan perubahan tersebut relatif menetap serta membawa pengaruh dan manfaat yang positif bagi siswa dalam berinteraksi dengan lingkungannya.


Pengertian Belajar Teori Definisi Menurut Para Ahli dibawah ini diupdate 15 April 2013 sebagai tambahan artikel.

Ciri-ciri BelajarMenurut Djamarah (2002:15).ciri-ciri belajar adalah:
a.    Perubahan yang terjadi secara sadar
Individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. Misalnya ia menyadari bahwa pengetahuannya bertambah, kecakapannya bertambah, kebiasaannya bertambah.

b.    Perubahan dalam belajar bersifat fungsional
Perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya.

c.    Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri.

d.    Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti  bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.

e.    Perubahan dalam belajar bertujuan atau tararah
Perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.

f.    Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.

Prinsip-Prinsip Belajar

Menurut Dimyati (2005:30), prinsip-prinsip belajar adalah:
a.    Perhatian dan motivasi
Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Apabila bahan pelajaran tersebut dirasa penting, akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya. Motivasi berkaiatan erat dengan minat. Siswa yang mempunyai minat akan cenderung perhatian dan timbul motivasinya untuk mempelajari bidang tertentu.

b.    Keaktifan
Keaktifan anak akan mendorong untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasi sendiri. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri.

c.    Keterlibatan langsung atau berpengalaman
Dalam belajar melalui pengalaman, siswa tidak hanya mengamati tetapi menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan dan tanggung jawab terhadap hasilnnya.

d.    Pengulangan
Prinsip belajar menekankan prinsip pengulangan adalah teori psikologi daya. Menurut teori ini, belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya: mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya yang dilatih akan menjadi sempurna.

e.    Tantangan
Dalam belajar, siswa menghadapi hambatan untuk mencapai tujuan belajar. Agar timbul motif pada anak untuk mengatasi hambatan tersebut, bahan pelajaran haruslah menantang. Tantangan yang dihadapi membuat siswa bergaiarah untuk mengatasinya.

f.    Balikan dan penguatan
Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Dengan hasil yang baik merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik untuk usaha belajar selanjutnya. Balikan yang diterima melalui penggunaan metode akan mendorong siswa untuk belajar lebih giat dan bersemangat.

g.    Perbedaan individu
Siswa merupakan individu yang unik. Tipe siswa mempunyai perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan individu ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa.


Teori-teori belajar
Macam-macam teori belajar antara lain:
a.    Teori belajar menurut ilmu jiwa daya
Menurut pandangan teori ini, bahwa jiwa manusia mempunyai daya-daya. Daya-daya ini adalah kekuatan yang tersedia. Pengaruh teori ini dalam belajar adalah ilmu pengetahuan yang didapat hanyalah bersifat hafalan-hafalan belaka. Oleh karena itu, menurut para ahli ilmu jiwa daya, bila ingin berhasil dalam belajar, latihlah semua daya yang ada di dalam diri.

b.    Teori belajar menurut ilmu jiwa gestalt
Gestalt adalah sebuah teori belajar yang dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman.Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari bagian-bagian. Sebab keberadaan bagian-bagian itu didahului oleh keseluruhan.

Dalam belajar, menurut teori gestalt, yang terpenting adalah penyesuaian pertama, yaitu mendapatkan respons atau tanggapan yang tepat. Belajar yang terpenting bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh insight.

c.    Teori belajar menurut ilmu jiwa asosiasi
Menurut pandangan teori ini bahwa keseluruhan itu sebenarnya terdiri dari penjumlahan bagian-bagian atau unsur-unsurnya. Penyatupaduan bagian-bagian melahirkan konsep keseluruhan.

d.    Teori konektionisme
Thorndike adalah orang yang mengemukakan teori konektionisme. Menurut Thorndike dasar dari belajar tidak lain adalah asosiasi antara kesan panca indra dengan impuls atau bertindak. Belajar adalah pembentukan hubungan antara stimulus dan respons, antara aksi dan reaksi. Antara stimulus dan respons ini akan terjadi suatu hubungan yang erat apabila sering dilatih.

e.    Teori Kontruktivisme
Menurut teori kontruktivisme, belajar merupakan proses untuk merekonstruksi makna, sesuatu mungkin itu teks, kegiatan dialog, pengalaman fisik dan lain-lain. Belajar proses mengasimilasi dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajarinya dengan pengertian yang sudah dimiliki sehingga pengertiannya menjadi berkembang.

Jadi menurut teori kontruktivisme, belajar adalah kegiatan yang aktif dimana subyek belajar membangun sendiri pengetahuannya. Subyek belajar juga mencari sendiri sesuatu yang mereka pelajari.


Referensi - Pengertian Belajar Teori Definisi Menurut Para Ahli

Winkel W. S. 1983, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah, Jakarta : PT. Gramedia.

Muhibbin, Syah. (2000). Psikologi Pendidikan dengan Suatu Pendekatan baru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Irwanto.  (1997). Psikologi Umum. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sumadi, Suryabrata. (1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada .

Winkel, WS (1997). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia.

Dimyati.2005.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Depdikbud.

Djamarah,Syaiful Bahri.2002.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif-Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru.

Sumber: http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-belajar-menurut-para-ahli.html

komentar | | Baca Selengkapnya...

Pengertian Problem Solving

1.    Pengertian Problem Solving

Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat (Hamalik, 1994:151). Problem solving yaitu suatu pendekatan dengan cara problem identifikation untuk ketahap syntesis kemudian dianalisis yaitu pemilahan seluruh masalah sehingga mencapai tahap application selajutnya komprehension untuk mendapatkan solution dalam penyelesaian masalah tersebut. (Qruztyan. Blogs. Friendster.com)


Pendapat lain problem solving adalah suatu pendekatan dimana langkah-langkah berikutnya sampai penyelesaian akhir lebih bersifat kuantitatif yang umum sedangkan langkah-langkah berikutnya sampai dengan pengelesain akhir lebih bersifat kuantitatif dan spesifik (Qrustian Blogs Friendster.com).

Ini berarti oreantasi pembelajaran problem solving merupakan infestigasi dan penemuan yang pada dasarnya pemecahan nasalah. Apabila solvingng yang diharapkan tidak berjalan sebagaimana yang diinginkan berarti telah terjadi di dalam tahap-tahap awal sehingga setiap enginer harus mulai kembali berfikir dari awal yang bermasalah untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh mengenai masalah yang sedang dihadapi.

Jadi, dalam mempelajari konsep matematika yang baru harus didasari konsep-konsep yang sebelumnya. Mempelajari konsep B yang mendasari konsep A, seorang harus memahami dulu konsep A tidak mungkin orang itu memahami konsep B. ini berarti matematika harus bertahap, dan berkaitan dengan konsep yang satu dengan konsep yang lainnya.

Berpikir memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu yang baru adalah kegiatan yang kompleks dan berhubungan erat satu dengan yang lain. Suatu masalah umumnya tidak dapat dipecahkan tanpa berpikir, dan banyak masalah memerlukan pemecahan yang baru bagi orang-orang atau kelompok. Sebaliknya, menghasilkan sesuatu (benda-benda, gagasan-gagasan) yang baru bagi seseorang, menciptakan sesuatu, itu mencakup problem solving. Ini berarti informasi fakta dan konsep-konsep itu tidak penting. Seperti telah kita ketahui, penguasaan informasi itu perlu untuk memperoleh konsep; keduanya itu harus diingat dan dipertimbangkan dalam problem solving dan perbuatan kreatif. Begitu pula perkembangan intelektual sangat penting dalam problem solving (Slameto, 1990 : 139)

Selanjutnya problem solving merupakan taraf yang harus dipecahkan dengan cara memahami sejumlah pengetahuan dan ketrampilan kerja dan merupakan hasil yang dicapai individu setelah individu yang bersangkutan mengalami suatu proses belajar problem solving yang diajarkan suatu pengetahua tertentu.
Jadi, yang dimaksud dengan problem solving dalam penelitian ini adalah hasil suatu masalah yang melahirkan banyak jawaban yang dihasilkan dari penelitian yang menghasilkan kesimpulan secara realistik dalam problem solving model matematika. (Lawson, 1991:53)

 
2.    Langkah-Langkah Problem Solving

Penulis perlu menggunakan pendekatan yang terdiri dari tiga langkah untuk problem solving, dengan demikian konsep problem solving ini bukan teori belaka, tetapi telah terbukti keberhasilannya.
Adapun tiga langkah problem solving adalah :

a.    Mengidentifikasi masalah secara tepat
Secara konseptual suatu masalah (M) didefinisikan sebagai kesenjangan atau gap antara nerja   actual dan targetkinerja (T ) yang diharapkan, sehingga secara simbolik dapat dituliskan bersamaan; M=T – A.berdasarkan konsep seorang problem solver yang professional harus terlebih dahulu nanpu mengetahui berapa atau pada tingkat mana kinerja actual saat ini, dan berapa atau tingkat mana kinerja serta kita harus mampu mendefinisikan secara tegas apa masalah utama kita kemudian menetapkan pada tingkat mana kinerja actual kita sekarang dan kapan waktu pencapain target kinerja itu.

b.    Menentukan sumber dan akar penybab dari masalah

Suatu solusi masalah yang efektif, apabila kita berhasil menemukan sumber-sumber dan akar-akar dari masalah itu, kemudian mengambil tindakan untuk menghilangkan masalah-masalah tersebut.
c.    Solusi masalah secara efektif dan efisien.
Adapun langkah-langkah  Solusi  masalah yang efektif dan efisien yaitu:
  1. Mendefinisikan secara tertulis
  2. Membangun diagram sebab akibat yang dimodifikasi untuk mendefinisikan :  a) akar penyebab dari masalah itu, b) penyebab-penyebab yang tidak dapat dikendalikan, namun dapat diperkirakan
  3. Setiap akar penyebab dari masalah dimasuskkan ke dalam diagram sebab akibat . sedangkan penyebab yang tidak dapat diperkirakan, didaftarkan pada sebab akibat itu secara tersendiri
  4. Mendefiisikan tindakan atau solusi yang efektif melalui memperhatikan dan mempertimbangkan : a)pencegahan terulang atau muncul kembali penyebab –penyebab itu, b) tindakan yang diambil harus ada di bawah pengendalian kita, dan c) memenuhi tujuan dan target kinerja yang ditetapkan.
  5. Menerapkan atau melakukan implementasi atau tindakan-tindakan yang diajukan (Vincent Gasper sz, dan Qruztyann.blogs.friendster. com)

Adapun langkah-langkah lain yaitu menurut konsep Dewey yang merupakan berpikir itu menjadi dasar untuk problem solving  adalah sebagai berikut:
  1. Adanya kesulitan yang dirasakan atau kesadaran akan adanya masalah.
  2. Masalah itu diperjelas dan dibatasi.
  3. Mencari informasi atau data dan kemudian data itu diorganisasikan atau diklasifikasikan.
  4. Mencari hubungan-hubungan untuk merumuskan hipotesa-hipotesa kemudian hipotesa-hipotesa dinilai, diuji agar dapat ditentukan untuk diterima atau ditolak.
  5. Penerapan pemecahan terhadap masalah yang dihadapi sekaligus berlaku sebagai pengujian kebenaran pemecahan tersebut untuk dapat sampai kepada kesimpulan.

Selain di atas menurut Dewey langkah-langkah dalam problem solving yaitu sebagai berikut: kesadaran akan adanya masalah, merumuskan masalah, mencari data dan merumuskan hipotesa-hipotesa itu dan kemudian menerima hipotesa yang benar. Tetapi problem solving itu tidak selalu mengikuti urutan yang teratur, melainkan dapat meloncat-meloncat antara macam-macam lankah tersebut, lebih-lebih apabila orang berusaha memecahkan masalah yang kompleks. Misalnya: masalah-masalah pendidikan telah dikenal orang bertahun-tahun yang lalu, dan telah banyak hipotesa pemecahan dirumuskan dan dicoba. Tetapi, orang masih berusaha merunuskan masalah-masalah itu secara lebih tepat dan mengusahan pengerjaan pemecahan masalah yang lain agar dapat ditemukan pemecahan yang lebih baik.

Metode problem solving ini menekankan pada penemuan dan pemecahan masalah secara berkelanjutan. “kelebihan metode ini mendorong siswa untuk berpikir secara ilmiah, praktis, intuitif dan bekerja atas dasar inisiatif sendiri, menumbuhkan sikap objektif, jujur dan terbuka. Sedangkan kelemahannya memerlukan waktu yang cukup lama, tidak semua materi pelajaran mengandung masalah memerlukan perencanaan yang teratur dan matang, dan tidak efektif jika terdapat beberapa siswa yang pasif.

Sedangkan Kenedy seperti dikutip oleh Lovitt (1989 : 279) menyarankan empat langkah proses pemecahan masalah matematika yaitu dengan :
  • Memahami  masalah
  • Merencanakan pemecahan masalah
  • Melaksanakan pemecahan masalah, dan
  • Memeriksa kembali

Bagi anak berkesulitan belajar dan bahkan juga bagi anak yang tidak berkesulitan belajar, menyelesaikan soal bukan pekerjaan yang mudah. Di samping itu, anak juga tidak terlatih untuk menyelesaikan masalah matematika secara lebih sistematis. Oleh karena itu, pendekatan pemecahan masalah dengan memanfaatkan alat peraga dengan langkah-langkah yang telah dikemukakan tampaknya lebih baik untuk digunakan baik bagi anak berkesulitan belajar maupun yang tidak berkesulitan belajar.  

Sumber: http://www.sarjanaku.com/2011/03/pengertian-problem-solving.html

komentar | | Baca Selengkapnya...
 
Kirim Artikel | Disclaimer | PAUD | Pendidikan Dasar | Pendidikan Menengah | Pendidikan Tinggi | BOS | PadatiWEB | BOS | layananptk.net
Copyright © 2013 - 2014. LINK PTK . All Rights Reserved.| Terimakasih kepada seluruh blogger yang telah berbagi informasi dan tutorial
Redesign Template by deuniv | Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger